Tips Mengatasi Home Sick

Home Sick adalah perasaan rindu akan suasana rumah dan kampung halaman. Perasaan ini timbul terutama ketika kita berada jauh dari rumah dengan segala suasanannya sehingga membuat perasaan serasa tak menentu. Tinggal selama setahun di Tokyo membuat saya mengalami pengalaman home sick terberat yang pernah saya alami. Selama berada di Jepang, saya sangat merindukan semua hal mengenai Indonesia. Oleh karena itu, dalam menghadapi home sick saya melakukan langkah-langkah dibawah ini.

1. Berkomunikasi dengan Keluarga di Indonesia

Komunikasi dengan keluarga di Indonesia merupakan obat home sick yang paling mujarab bagi saya. Dengan cara ini, saya bisa langsung mendengar kabar dari keluarga tercinta di Indonesia dan juga bisa langsung berbagi keluh kesah – susah senang dengan mereka.

Metode komunikasi adalah dengan menggunakan sambungan telefon langsung, sms, Skype, dan Yahoo Messenger. Metode telefon langsung adalah metode yang paling mahal karena saya harus membeli layanan kartu telepon khusus bernama SADIA card seharga 2000 yen untuk 2.5 jam masa bicara ke telefon selular di Bandung.  Metode SMS dapat dilakukan dengan berlangganan layanan SMS ke Indonesia melalui layanan SMS Pelangi. Kita dapat mengetik SMS langsung dari HP kita atau dari website mereka. Dengan membayar 2.000 yen, kita bisa mendapat 240 SMS ke nomor HP Indonesia. Metode selanjutnya adalah Skype dan Yahoo Messenger. Keduanya menyediakan layanan chatting dan video call dengan menggunakan media internet tanpa memungut biaya apapun kecuali biaya akses internet

2. Makan masakan Indonesia

Keterbatasan jenis makanan yang dapat dimakan membuat saya semakin rindu untuk memakan masakan khas Indonesia. Untuk mengatasinya, biasanya saya berkunjung ke restoran Cabe yang terletak di Meguro. Restoran Cabe menjadi favorit warga Indonesia di Tokyo karena sebagian besar masakannya halal dan letaknya yang dekat dengan pusat aktivitas warga Indonesia di Tokyo. Menikmati makanan Indonesia bersama teman sebangsa menjadikan home sick semakin terobati.

Selain pergi ke restoran, saya juga suka memasak sendiri masakan Indonesia kesukaan saya. Masakan Indonesia seperti opor ayam, nasi goreng, sup bisa dibuat dengan mudah dengan bantuan bumbu instan yang saya beli di Tokyo atau yang saya bawa langsung dari Indonesia. Terlebih, kamar saya memang dilengkapi dengan dapur yang sangat nyaman tuk digunakan.

3. Berekreasi Keliling Kota

Jepang merupakan negara yang sangat berbeda dengan Indonesia baik dalam hal budaya, penduduknya, orang-orangnya. Karena itu, selalu ada hal baru yang saya temukan setiap saya beranjak dari satu sisi ke sisi lain Jepang. Hal inilah yang membuat rekreasi keliling kota semakin menarik. Baik menggunakan kereta, bus, sepeda, atau jalan kaki, hal-hal baru dan menarik yang ditemui dapat mengobati kerinduan saya terhadap Indonesia.

4. Bertemu Rekan Sebangsa

Pertemuan dan perbincangan dengan rekan sebangsa dan senegara akan sangat membantu dalam mengatasi home sick. Aktivitas seperti makan bersama, berekreasi bersama, atau sekedar bermain futsal membuat perasaan rindu tanah air menjadi terobati. Dengan demikian, selain dapat mengatasi home sick, juga dapat meningkatkan semangat berjuang menempuh studi di Jepang.

5. Bersosialisasi dengan Teman Seperjuangan

Sosialisasi dengan sesama anggota lab atau sesama pelajar asing yang menempuh program yang sama merupakan salah satu cara yang cukup ampuh dalam mengatasi home sick. Sebagian dari beban home sick timbul karena masalah yang timbul selama menempuh studi, oleh karena itu berbagi beban dengan teman seperjuangan dirasa sangat membantu. Meskipun demikian, berbincang dengan sesama warga negara asing dirasa lebih nyaman dibanding dengan warga negara Jepang yang memang dikenal cenderung tertutup. Selama di Tokyo Tech, saya senantiasa berbincang dengan WNA di lab saya, atau lab lainnya untuk mendiskusikan riset, mencari penyelesaian masalah riset, atau saling membantu penggunaan alat eksperimen.

6. Berdoa

Hal terakhir yang sangat manjur dalam mengobati home sick dan bahkan mengatasi semua masalah selama masa studi adalah berdoa dan berserah diri kepada Allah SWT. Dengan berdoa dan berserah diri, saya berada pada titik kesadaran bahwa saya bukanlah apa-apa di dunia ini, tidak memiliki kekuatan apapun, tidak memiliki kelebihan apapun, semua yang ada pada diri saya hanyalah kehendak Allah SWT. Oleh karena itu, ketika menghadapi suatu masalah, semuanya adalah kehendak Allah SWT yang harus kita lalui dengan tetap berusaha, berdoa, dan akhirnya berserah diri. Sungguh kenikmatan yang sangat besar ketika akhirnya kita bisa dengan fokus berserah diri kepada Allah SWT ketika kita hampir putus asa ketika menghadapi masalah.

Selama di Jepang, saya sangat mudah mendapat akses ke kegiatan keagamaan. Ibadah Shalat di Tokyo Tech biasa dilakukan di refresh room tiap bangunan atau ruangan dekat tangga darurat di lantai teratas gedung Minami (South) 9. Selain shalat, Pengajian Midori (Midori : Hijai) , pengajian yang dibentuk oleh pelajar Indonesia di Tokyo Tech rutin diadakan setiap Jumat malam sehabis Isya. Pematerinya berasal dari pelajar Indonesia di Tokyo Tech sendiri dan sesekali mengundang narasumber yang kebetulan sedang berada di Tokyo.

Uraian diatas adalah beberapa langkah untuk mengatasi home sick, kalo mengatasi Japan Sick gimana  ya? ada ide? ^_^’

8 thoughts on “Tips Mengatasi Home Sick”

  1. eh aku ga pernah homesick lo alhamdulillah.

    secara:
    – room mate orangindonesia juga, jawa malah,,, (baca : fafa).. jadi ada temen ngomong bahasa setiap saat
    – temen2 deket disini kebanyakan orang indonesia lagi (baca : ysep indonesia, ppi tokodai)
    – bumbu di rumah isinya bumbu indonesia semua. yang masak fafa. jadi ya selalu makan masakan indonesia kalo di rumah (bahkan kami ga punya soyu, ga pernah beli udon/soba. satu2nya bahan makanan jepang yang ada di rumah cuma nori.. hahaha)
    – udah ada skype. malah lama2 bosen tiap hari skype-ym melulu sama yang di indo.. hahahhahaha *jahaaat jahaat*

    1. Jepang emang mahal sih, tapi beasiswanya mencukupi.

      wah, ntar saya coba tulis deh, sekalian cari2 blog yang lain juga.

      gud luck deh buat usahanya.

Leave a reply to Achmad Syaiful Makmur Cancel reply