Brain Rules : Avoid Multi Tasking

Akhir-akhir ini saya sedang asik membaca sebuah buku berjudul “Brain Rules – 12 Kedahsyatan Otak di Tempat Kerja, Sekolah, dan Rumah” karya John Medina, seorang profesor di bidang Rekayasa Biologi di Universitas Washington. Buku ini sangat menarik bagi saya karena memberikan jawaban atas berbagai kebingungan yang saya rasakan mengenai bagaimana otak bekerja dan bagaimana ia mempengaruhi kehidupan kita sehari-hari.

Buku ini menjelaskan cara kerja otak melalui penjelasan terhadap 12 aturan otak. Aturan-aturan otak dimulai dari Aturan Pertama berupa bagaimana olahraga mendongkrak kemampuan otak dan diakhiri dengan Aturan ke-12 berupa Manusia adalah penjelajah yang kuat dan alami. Tiap aturan menjelaskan bagaimana otak bekerja, faktor-faktor yang mempengaruhinya, dan bagaimana pengaruhnya terhadap pribadi kita.

Sebagai contoh Aturan otak yang dijelaskan dalam buku ini adalah bagaimana ingatan terdiri dari ingatan jangka pendek dan jangka panjang. Buku ini menjelaskan bahwa ingatan jangka pendek dan jangka panjang disimpan di bagian yang berbeda pada otak kita. Selain itu, proses menyimpan ingatannya pun berbeda sehingga metode mengingat ingatan jangka panjang dan pendek menjadi berbeda. Buku ini menekankan perlunya informasi disampaikan secara bertahap dan mengulanginya dalam jeda waktu yang terpola agar informasi tersebut bisa disimpan dalam ingatan jangka panjang.

Contoh lainnya adalah aturan otak tentang tidur. Buku ini mendobrak anggapan kita tentang tidur. Tidur bukanlah untuk mengistirahatkan otak seperti yang umumnya kita anggap selama ini karena pada kenyataanya selama tidur otak kita tetap bekerja dan melakukan proses pemikiran yang berkali lipat lebih cepat dibanding pada saat kita terbangun. Buku ini memang tidak secara jelas menjelaskan mengapa manusia butuh tidur, tapi buku ini menjelaskan mengapa ide-ide ataupun buah pemikiran yang cemerlang bisa muncul saat kita terbangun dari tidur. Dari bukuini, mungkin kita baru aware tentang fakta bahwa tidur siang selama 26 menit bisa meningkatkan konsentrasi pilot NASA sebesar 34 persen.  Masih banyak fakta-fakta baru yang saya dapat dalam buku ini.

Saya ingin meng highlight suatu aturan otak yang dijelaskan buku ini yaitu bagaimana otak tidak bisa melakukan Multi Tasking karena secara alamiah otak berpusat pada konsep-konsep secara berurutan satu per satu. Multi tasking disini adalah dimana otak memberikan perhatian terhadap berbagai hal sekaligus. Contohnya, multi tasking saat kita melamun atau menelefon ketika menyimak suatu presentasi. Pencurahan perhatian kepada dua hal berbeda ini, dalam buku ini didefinisikan sebagai Multi Tasking. Ini berbeda dengan bagaimana otak mengontrol denyut jantung dan hisapan nafas sementara kita membaca buku atau berbicara.

Dalam kaitannya dengan Multi Tasking, buku ini menekankan bahwa multi tasking jauh mengurangi produktivitas kita karena ada sela setiap kali kita berpindah perhatian dari suatu hal ke hal lain. Studi menunjukan bahwa ketika perhatian kita tersela atau terganggu, waktu untuk menyelesaikan suatu aktivitas menjadi 50 % lebih lama dari waktu biasanya. Bukan hanya itu, tingkat kesalahan juga akan meningkat 50 % lebih banyak dari aktivitas yang perhatiannya tidak tersela. Aturan ini diperkuat dengan contoh mengenai menelefon sambil mengemudi. Di buku ini disebutkan bahwa orang yang berbicara di ponsel sambil mengemudi lebih lambat setengah detik dalam menginjak rem pada keadaan darurat dan lebih lambat untuk kembali ke kecepatan normal setelah suatu keadaan darurat. Selanjutnya, lebih dari 50 % tanda visual yang dilihat pengemudi awas terlewat oleh pengemudi yang sambil berbicara di ponsel.

Masih banyak fakta-fakta lain yang jika dimengerti dan diaplikasikan, bisa meningkatkan kualitas hidup kita baik dalam pekerjaan,  sekolah maupun sosialisasi. Hal yang saya benci dari buku yang diterjemahkan dalam bahasa Indonesia ini adalah cara penulisannya. Kalimat-kalimat dalam buku ini sulit dimengerti entah karena gaya tulis John Medina yang berbelit-belit atau penterjemahan yang kurang sesuai. Terlepas dari hal itu, saya suka dan merekomendasikan buku ini. Selamat menikmati bagi yang tertarik membacanya.

18 thoughts on “Brain Rules : Avoid Multi Tasking”

    1. Hehehe… diupdate aja mbak.. tambahin link ilmiah dari bukunya 😀 wkwkwkwkwkw…

      Anyway, seneng ternyata ada yang sependapat juga 🙂

  1. Mad.. ada yang bahas mengenai “sugesti” dalam fungsi otak gak..?? saya masih penasaran sama fungsi otak dalam men-sugesti-kan sesuatu..

  2. Saya nyari buku ini susah amat ya. kalau boleh bantu saya kabarin saya kalau ada yg jual ya. bekas atau baru gpp deh, terima kasih

      1. Saya di daerah RS Fatmawati, bisa juga di Kebayoran Lama.. Saya sudah cari tapi stok sudah pada habis. Saya butuh bukunya untuk bahan karya tulis saya. Mohon infonya ya mas terima kasih

      2. Saya juga gak paham kalo dimana bisa belinya sekarang. Sudah coba kontak call center gramedia? Kalo memang gak ada saya bisa pinjemin untuk karya tulisnya.

Leave a reply to qnoi Cancel reply